Saturday, July 7, 2018

Bertanam Jeruk


Idul Fitri yang lalu, saya pulang kampung ke tempat orangtua saya di Tebing Tinggi, sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil dari Medan. Ibu saya sudah berpulang beberapa tahun yg lalu, kemudian ayah saya menikah lagi dengan temannya dan kini ayah tinggal berdua dengan ibu sambung kami tersebut. Ibu sambung kami ini berusia sebaya dengan ayah saya, tapi energinya besar sekali. Beliau suka bertanam, dan biasanya apapun yang ditanamnya selalu hidup dan sehat, orang bilang tangannya dingin.

Kebiasaan saya kalau pulang ke Tebing adalah, minta bibit tanaman sama ibu, biasanya banyak yang disiapkannya untuk dibawa padahal di rumah kami cuma ada sedikit lahan untuk bertanam, itupun pakai pot, bukan di tanah langsung.


Kali ini, bibit yang disiapkan ibu untuk saya bawa pulang adalah, jeruk purut, kemangi, mawar dan cabe rawit. Jadi , sampai di rumah, saya isi pot kosong dengan tanah dan campuran sekam, kemudian saya masukkan bibit terus disiram. 


Nah, sekarang bibit jeruk purutnya sudah ada di pot sebelah kiri, yang di pot sebelah kanan itu adalah bunga melati, yang baru mulai keluar kuncup bunganya. Pot yang dibawah itu adalah pot yang saya letakkan biji jeruk nipis yang saya beli di pasar. Baru belajar tanam menanam nih, Insya Allah berhasil ya.


No comments:

Post a Comment